Kamis, 12 Juli 2012

Baso Bintang Avon Utamakan Kualitas Rasa



H. Maryono memulai usahanya berdagang baso pada tahun 1991 dengan menggunakan gerobak kecil di depan kantor Avon di Jl. Naripan. Pada awal usahanya berdagang, Bapak empat anak ini sering sekali mendapat cobaan seperti diusir petugas ketika sedang berdagang.
Lain dulu lain sekarang. Sekarang Pria asal Cilacap ini sudah dapat membeli kios sendiri yang terletak di Jl. Ahmad Yani yang lokasinya masih berdekatan dengan tempat berjualan sebelumnya.
Para pelanggan setia Baso Bintang Avon mengatakan baso ini beda dari baso-baso lainnya. Yang membedakan Baso Bintang Avon dan baso-baso yang lainnya adalah bahan-bahan yang digunakan adalah produk sendiri. H. Maryono, pemilik Baso Bintang Avon, membuat sendiri baso, mie, pangsit, tahu, dan siomay yang menjadi komponen utama Baso Bintang Avon.
Baso yang dihasilkannya bertekstur halus, padat, dan rasa dagingnya begitu kuat tidak kenyal dan lembek. Mienya kecil, halus, dan kenyal. Siomaynya pun padat, bertekstur, dan sangat terasa ikannya. Kuah basonya yang gurih didapat dari rebusan daging ayam yang langsung diambil dari Cilacap. Harga satu porsinya terbilang terjangkau.
Untuk Pria yang telah merantau sejak usia 15 tahun ini kualitas adalah nomor satu. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat baso, mie, siomay, bahkan kuahnya adalah bahan-bahan pilihan.
Semua bahan berkualitas tinggi itu diolah dengan sangat hati-hati dan cermat karenanya proses produksinya memakan waktu lebih lama dari pada proses produksi di pabrik-pabrik tapi hasilnya jauh lebih baik dari pada hasil produksi pabrik.
Tidak jarang Pria tamatan SD ini menerima pesanan baso dan mie dari penjual baso lain. Pedagang baso lain tidak pernah menghasilkan rasa yang sama dengan yang dihasilkan di Baso Bintang Avon. “Beda tangan beda rasa,” ujar anak ke empat dari tujuh bersaudara ini, “meskipun baso dan mienya sama, rasanya bisa saja berbeda tergantung tangan yang mengolahnya.”
Hal yang unik lainnya dari Baso Bintang Avon ini adalah sambalnya. Ada dua jenis sambal yang digunakan, yaitu sambal cengek dan sambal bawang. Hampir semua tukang baso menyediakan sambal cengek, tapi belum ada yang menyediakan sambal bawang. Sambal yang terbuat dari campuran air cabai dan bawang putih ini rasanya tidak sepedas sambal cengek.
Dari awal berdirinya, baso ini sudah punya banyak pelanggan, Ketika musim liburan lebih banyak lagi yang datang,” ujar H. Maryono ketika ditemui di kedainya di Jl. Ahmad Yani No 29A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar